pemeringkatan PEGI pada portal DKI jakarta dan banten

layanan e-goverment pada portal DKI Jakarta
layanan_dkiJKT
dkijktgambar diatas merupakan layanan-layanan yang terdapat di portal DKI Jakarta :
1. layanan transportasi rute busway ,
2. informasi layanan terpadu satu pintu
3. inteligent trasnportasi system (real time trafik info)
4. aplikasi informasi publik (instansi kesehatan, fasilitas olah raga dll )
5. statistik jakarta (tingkat kemiskinan, angka pertumbuhan dll)
6. layanan publik (akta kelahiran, akta perceraian, KK, KTP , DLL)
7. rencana strategi (rencana pembangunan pada tahun 2013-2017)
Layanan e-goverment pada portal banten
portal bantengambar diatas adalah portal pada kabupaten banten , terdapat beberapa layanan seperti pendaftaran sekolah, informasi tentang data-data sekolah di beberapa kota yang terdapat di kabupaten banten dan juga terdapat pelayanan form pendaftaran pelatihan pengembangan multimedia pembelajaran
menurut saya layanan-layanan pada kedua portal tersebut sangat menguntungkan untuk masyarakat .
dari layanan-layanan pada portal DKI Jakarta lebih mengacu pada kebutuhan masyarakat sedangkan portal banten lebih mengacu pada kebutuhan pendidikan
5 portal terbaik di kotan DKI Jakarta dan banten adalah :
1. layanan portal Jakarta utara

jakarta utara– layanan kependudukan dan catatn sipil
– layanan perdagangan
– layanan tenagan kerja dan transmigrasi
– layanan pariwisata dan kebudayaan
– layanan bangunan dan tata ruang
– layanan pemakaman
– pelayanan kesehatan

2. layanan portal kota tangerang

tangerangterdapat pelayanan perizinan dan pelayanan kependudukan

3. layanan portal jakarta selatan

selatan– pelayanan UPT

– pelayanan SAMSAT

– pelayanan produk hukum

4. layanan portal jakarta barat

jakarta barat
– pelayanan PTSP
– pelayanan malam hari
– pelayanan umum

5. layanan portal jakarta pusat

pusattidak ada layanan di web portal ini namun dari tampilan sangat baik  dan informasi-informasi nya juga jelas dan menguntungkan untuk masyarakat

PEGI (Pemeringkatan E-government di Indonesia)

PENDAHULUAN

 Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) untuk tingkat kabupaten/kota merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat eGovernment, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang melibatkan seluruh kabupaten/kota di Republik Indonesia. Kegiatan PeGI dilakukan untuk melihat peta kondisi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di tingkat kabupaten/kota.

A. TUJUAN

Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:

  1. Memberikan acuan pengembangan dan pemanfaatan TIK di lingkungan pemerintah
  2. Mendorong peningkatan pemanfaatan TIK di lingkungan pemerintah melalui evaluasi yang utuh, seimbang, dan obyektif.
  3. Mendapatkan peta kondisi pemanfaatan TIK di lingkungan pemerintah secara nasional.

B. STRATEGI IMPLEMENTASI

Untuk mewujudkan suksesnya pelaksanaan PeGI, disusun strategi sebagai berikut:

  1. Peserta evaluasi dikelompokkan sesuai dengan jenis lembaga, misalnya pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, kementerian, atau lembaga non-kementerian;
  2. Evaluasi menggunakan kriteria yang dijabarkan dengan sederhana sehingga mudah dimengerti semua pihak;
  3. Metode, hasil evaluasi, dan kajian dipublikasikan luas;
  4. Evaluasi dilakukan secara periodik sehingga bisa diukur kemajuannya.

Gambar dibawah ini menggambarkan strategi implementasi PeGI secara konseptual

strategi implementasi PeGI

C. DIMENSI PEMERINGKATAN E-GOVERNMENT INDONESIA

Dalam kegiatan PeGI, telah ditetapkan lima dimensi yang akan dikaji, yaitu: kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan. Masing-masing dimensi memiliki bobot yang sama dalam penilaian karena semuanya dianggap penting, saling terkait, dan saling menunjang antara satu dengan yang lainnya.

Kebijakan

  1. Merupakan landasan utama bagi pengembangan dan implementasi e-government
  2. Evaluasi dimensi kebijakan dilakukan terhadap kebijakan dalam bentuk nyata dari dokumen-dokumen resmi yang memiliki kekuatan legal
  3. Dokumen dokumen tersebut berisi antara lain penentuan dan penetapan dari: arah/tujuan, program kerja, tata cara atau pengaturan bagi pengembangan dan implementasi e-government di lingkungan instansi peserta
  4. Bentuk dokumen dapat berupa surat keputusan, peraturan, pedoman atau bentuk dokumen resmi lainnya
  5. Pengalokasian Pembiayaan yang cukup untuk melakukan pengembangan dan implementasi TIK secara layak termasuk salah satu aspek yang dievaluasi dalam dimensi kebijakan

Kelembagaan

  1. Dimensi kelembagaan berkaitan erat dengan keberadaan organisasi yang berwewenang dan bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pemanfaatan TIK
  2. Evaluasi Dimensi Kelembagaan dilakukan terhadap antara lain:
  • Adanya organisasi struktural yang lengkap sehingga dapat menjalankan fungsi tata kelola TIK, pengembangan, pengoperasian, penyediaan layanan TIK dan fungsi-fungsi lain dengan baik.
  • Adanya dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas dan Fungsi
  • Adanya kelengkapan unit kerja dan aparatur-nya untuk mendukung pemanfaatan dan pengembangan TIK yang memadai dari segi jumlah, kompetensi, jenjang karir, maupun status kepegawaian.
  • Adanya kewenangan yang cukup sehingga lembaga dapat menjalankan tugas dan fungsi dengan baik termasuk fungsi pengendalian dan pengawasan dari pengembangan dan implemenasi TIK di instansi peserta.

Infrastruktur

  1. Dimensi infrastruktur berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan dan pemanfaatan TIK.
  2. Evaluasi dalam dimensi ini dilakukan terhadap:
  • Pusat data (data center) yaitu piranti keras komputer dan piranti lunak
  • Jaringan komunikasi (LAN, WAN, Akses Internet)
  • Peranti keras dan peranti lunak pada pengguna (desktop, notebook dan lain lain)
  • Saluran layanan (service delivery channel) berbasis web, telepon, sms dan lain lain
  • Fasilitas pendukung seperti antara lain ruangan khusus, AC, UPS, Genset, serta sarana pengamanan fasilitas lainnya.

Aplikasi

  1. Dimensi aplikasi berkaitan dengan ketersediaan dan tingkat pemanfaatan piranti lunak aplikasi yang mendukung layanan e-government secara langsung (“front office”) atau tidak langsung (“back office”).
  2. Evaluasi Dimensi Aplikasi dilakukan terhadap ketersediaan dan tingkat penerapan dari berbagai aplikasi yang perlu dalam menjalankan fungsi e-government yang sesuai dengan tugas dan fungsi instansi pesert.
  3. Kelompok aplikasi yang dievaluasi:
  • Pelayanan, meliputi aplikasi kependudukan, perpajakan dan retribusi, pendaftaran dan perijinan, bisnis dan investasi, pengaduan masyarakat, publikasi informasi umum dan kepemerintahan, dan lain-lain
  • Administrasi dan Manajemen, meliputi aplikasi surat elektronik, sistem dokumen elektronik, sistem pendukung keputusan, kolaborasi dan koordinasi, manajemen pelaporan pemerintahan, dan lain-lain.
  • Legislasi, meliputi aplikasi sistem administrasi dewan, sistem pemilu daerah, katalog hukum, peraturan dan perundangan, dan lain-lain.
  • Pembangunan, meliputi aplikasi penunjang data pembangunan, perencanaan pembangunan daerah, pengadaan barang dan jasa, pengelolaan dan monitoring proyek, evaluasi dan informasi hasil pembangunan, dan lain-lain.
  • Keuangan, meliputi aplikasi anggaran, kas dan perbendaharaan, akuntansi daerah, dan lain-lain.
  • Kepegawaian, meliputi aplikasi penerimaan pegawai, absensi, penggajian, penilaian kinerja, pendidikan dan latihan, dan lain-lain.
  • Kepemerintahan, meliputi pengelolaan barang daerah, pengelolaan pendapatan daerah dan pengelolaan perusahaan daerah.
  • Kewilayahan, meliputi tata ruang dan lingkungan hidup, potensi daerah, kehutanan, pertanian, peternakan dan perkebunan, perikanan dan kelautan, pertambangan dan energi, pariwisata dan industri kecil dan menengah. Sarana dan Prasarana, meliputi antara lain aplikasi transportasi, jalan dan jembatan, terminal dan pelabuhan, dan sarana umum.
  1. Pertimbangan dalam evaluasi aplikasi
  • Kesesuaian dengan prioritas kebutuhan instansi dan pemangku kepentingan yang dilayani
  • Kesesuaian dengan kondisi yang ada seperti ketersediaan infrastruktur, tingkat kompetensi sumber daya manusia, dan lain-lain.
  • Efektivitas dan efisiensi instansi dalam memberikan kualitas layanan baik internal maupun eksternal
  • Kemampuan untuk mengikuti perubahan dari waktu ke waktu dengan mudah (kemudahan perawatan aplikasi).
  • Kemandirian instansi dalam arti ketergantungan yang minimal pada pihak pihak lain.

Perencanaan

  1. Dimensi perencanaan berkaitan dengan tata kelola atau manajemen perencanaan TIK yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan
  2. Evaluasi Dimensi Perencanaan dilakukan terhadap:
  • Adanya proses perencanaan untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK yang dilakukan secara nyata (ada tata cara, mekansime kerja yang baku dan teratur)
  • Adanya kajian kebutuhan dan strategi penerapan TIK yang lengkap yang berisi sasaran/tujuan, manfaat, gambaran kondisi saat ini, pemilihan teknologi, kebutuhan sumber daya, pendekatan, penentuan prioritas, biaya dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan dating
  • Adanya implementasi pengambilan keputusan dan realisasi pengembangan yang mengacu pada rencana pengembangan

D. METODOLOGI PEMERINGKATAN

Dalam pelaksanaannya, tahapan yang dilakukan dapat dilihat pada diagram alir pada Gambar dibawah ini :

METODEPEMERINGKATAN

Adapun pemberian peringkat di masing-masing dimensi dan secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

3,50 ≤ SANGAT BAIK ≤ 4,00

2,50 ≤ BAIK < 3,50

1,50 ≤ KURANG < 2,50

1,00 ≤ SANGAT KURANG < 1,50

E. HASIL PEMERINGKATAN

HASIL PEMERINGKATAN KESELURUHAN

Tabel Hasil Keseluruhan

tabel 6.1tabel 1.1 Hasil Pemeringkatan Keseluruhan

Tabel 1.1 menunjukkan hasil pemeringkatan e-government untuk seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat yang mengikuti PeGI di tahun 2012. Kota Cimahi menduduki peringkat pertama dengan nilai rata-rata seluruh dimensi adalah 2,62. Posisi kedua ditempati oleh Kabupaten Cirebon dengan nilai rata-rata seluruh dimensi 2,57. Kemudian diikuti oleh Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kabupaten Purwakarta dengan nilai masing-masing 2,35, 2,31 dan 2,27. Dalam pelaksanaan PeGI kali ini, hanya 21 dari 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yang mengikuti PeGI. Berdasarkan kategori penilaian terhadap 21 kabupaten/kota tersebut, 9,52% kabupaten/kota berada pada kategori BAIK, 71,42% kabupaten/kota berada pada kategori KURANG dan 19,04% kabupaten/kota berada pada kategori SANGAT KURANG. Adapun yang tidak mengikuti pelaksanaan PeGI adalah:

  • Kabupaten Bandung Barat
  • Kabupaten Bogor
  • Kabupaten Ciamis
  • Kabupaten Pangandaran
  • Kabupaten Sukabumi
  • Kota Bandung

F. Grafik Batang Tiap Dimensi

Berikut ini disajikan grafik batang untuk masing-masing dimensi.

1. Grafik Dimensi Kebijakan

grafik kebijakanGambar 1.1 grafik dimensi kebujakan

Berdasarkan Grafik Dimensi Kebijakan diatas, Kota Cimahi menduduki peringkat pertama dengan nilai rata-rata 2,62. Posisi kedua, ketiga, keempat dan kelima diduduki Kabupaten Purwakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Cirebon, dan Kota Bogor dengan nilai masing-masing adalah 2,54, 2,44, 2,42, dan 2,29. Nilai rata-rata penilaian secara keseluruhan untuk dimensi Kebijakan adalah 1,81 termasuk dalam kategori KURANG.

2. Grafik Dimensi Kelembagaan

grafik kelembagaangambar 1.2 grafik dimensi kelembagaan

Berdasarkan Grafik Dimensi Kelembagaan, peringkat pertama ditempati oleh Kabupaten Cirebon dengan nilai rata-rata 2,80. Posisi kedua ditempati oleh Kabupaten Purwakarta dengan nilai rata-rata 2,73 dan posisi ketiga, keempat dan kelima berturut-turut ditempati oleh Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Cimahi dengan nilai rata-rata 2,7, 2,67, dan 2,6.

Berdasarkan kategori penilaian secara keseluruhan untuk dimensi Kelembagaan, rata-rata yang dicapai adalah 2,19, termasuk dalam kategori KURANG.

3.Grafik Dimensi Infrastruktur

grafik infrastruktur

gambar 1.3 grafik dimensi infrastruktur

Dalam dimensi Infrastruktur diatas, Kota Cimahi menduduki peringkat pertama dengan nilai rata-rata 2,90. Sementara itu peringkat kedua dan ketiga diduduki oleh Kota Cirebon dan Kota Depok dengan nilai rata-rata sama 2,43. Dua posisi berikutnya diduduki oleh Kabupaten Purwakarta dan Kota Bogor dengan nilai 2,33 dan 2,29.Berdasarkan kategori penilaian secara keseluruhan untuk dimensi ini, nilai rata-ratanya adalah 1,81 yang berarti masuk dalam kategori KURANG.

4. Grafik Dimensi Aplikasi

grafik aplikasi

Gambar 1.4 grafik dimensi aplikasi

Pada Dimensi Aplikasi, posisi pertama ditempati oleh Kota Cimahi dengan nilai rata-rata 2,60. Dua posisi berikutnya diduduki oleh Kabupaten Cirebon dan Kota Bogor dengan nilai rata-rata 2,53 dan 2,50. Dua posisi berikutnya diduduki oleh Kota Bekasi dan Kabupaten Cianjur dengan nilai rata-rata sama 2,4.Pada Dimensi Aplikasi, posisi pertama ditempati oleh Kota Cimahi dengan nilai rata-rata 2,60. Dua posisi berikutnya diduduki oleh Kabupaten Cirebon dan Kota Bogor dengan nilai rata-rata 2,53 dan 2,50. Dua posisi berikutnya diduduki oleh Kota Bekasi dan Kabupaten Cianjur dengan nilai rata-rata sama 2,4.

5. Grafik Dimensi Perencanaan

grafik perencanaanGambar 1.5 grafik dimensi perencanaan

Dari Grafik Dimensi Perencanaan diatas, Kabupaten Cirebon, Kota Cimahi, dan Kota Cirebon menduduki tiga posisi teratas dengan nilai rata-rata 2,87, 2,33, dan 2,1. Secara keseluruhan untuk dimensi Perencanaan, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 1,73 yang berarti masuk dalam kategori KURANG.

Sumber :

http://pegi.layanan.go.id/tentang-pegi/dimensi-pemeringkatan-e-government-indonesia/

http://www.academia.edu/4542077/Model_Pemeringkatan_Website_Pemerintah_Daerah_di_Indonesia

http://www.academia.edu/8160124/Nusa_Tenggara_Barat_Nusa_Tenggara_Timur_Kalimantan_Barat_Kalimantan_Tengah_Kalimantan_Selatan

Strategi, Model dan Roadmap E-Goverment

6 Strategi Menuju E-Government

Dalam lampiran Inpres E-goverment, dipaparkan enam strategi yang disusun pemerintah dalam mencapai tujuan strategis e-government. Antara lain:

Strategi pertama adalah mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya serta terjangkau masyarakat luas. Sasarannya antara lain, perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi ke seluruh wilayah negara dengan tarif terjangkau

Strategi kedua adalah menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik.

Strategi ketiga adalah memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran yang ingin dicapai adalah standardisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi antarportal pemerintah.

Strategi keempat adalah meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis e-government. Itu berarti, pengembangan pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya dilayani oleh pemerintah.

Strategi kelima adalah mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat. Strategi keenam adalah melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur Dalam pengembangan e-government, dapat dilaksanakan dengan epat tingkatan yaitu, persiapan, pematangan, pemantapan dan pemanfaatan.

Ada tiga model penyampaian E-Government, antara lain :

1. Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C)

Adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke masyarakat, Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah,

contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah), Layanan imigrasi,
Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana.

2. Government-to-Business (G2B)

Adalah transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah.Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses bisnis dan manajemen data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem e-procurement.

Contoh : Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten merk dagang, dll

3. Government-to-Government (G2G)

Adalah Memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen atau lembaga pemerintahan melalui basisdata terintegrasi.

Contoh : Konsultasi secara online,blogging untuk kalangan legislative, pendidikan secara online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu.

Roadmap E-Goverment di Indonesia

roadmapRoadmap ini menyediakan kerangka kerja evolusi untuk mencapai visi Pemerintah Indonesia e-Government  dan mempertahankan lingkungan e-Government.

Saat ini, Indonesia sedang dalam tahap 2 dari roadmap tersebut. Untuk pindah ke fase berikutnya Pemerintah Indonesia fokus pada lima langkah berikut penting berikut.

Langkah 1: Membangun eleadership,

Langkah 2: Enable the environment,

Langkah 3: Membangun infrastruktur ICT,

Langkah 4: Pilot Project(Proyek Percontohan),

layanan E-Goverment yang di sediakan pada daerah provinsi DKI Jakarta dan Banten

layanan e-goverment pada website provinsi DKI Jakarta :

layanan_dkiJKTdkijkt

Layanan E-Goverment pada daerah kabupaten yang ada di Provinsi DKI Jakarta

1. Kabupaten Kepulauan Seribu :

di dalam website portal kabupaten kepulauan seribu hanya terdapat layanan informasi yang ada dikabupaten kepulauan seribu seperti :

– informasi tentang sosial dan kependudukan (geografi dan iklim, pemerintahan, penduduk, tenanga kerja dan sosial)

– informasi tentang ekonomi dan perdagangan (transportasi dan komunikasi , PDRB)

– informasi tentang pertanian dan perikanan

– informasi tentang pariwisata, jumlah homestay, hotel dan rumah makan, jumlah pulau wisata dan jumlah wisatawan kepulauan seribu

2. Kabupaten Kota jakarta barat

website portal pada jakarta utara terdapat pelayanan PTSP(pelayanan terpadu satu pintu), pelayanan malam hari dan pelayanan umum .

3. Kabupaten Kota Jakarta Pusat

4. Kabupaten Kota jakarta Selatan

pelayanan_jasel5. Kabupaten Kota Jakarta Timur

6. Kabupaten Kota Jakarta Utara

berikut adalah informasi tentang perijinan dan instansi yang berlaku yang ada di website portal jakarta utara

pelayanan_jakut

pelayanan_jakut

Layanan E-Goverment pada daerah kabupaten yang ada di Provinsi Banten

1. Kabupaten Lebak

2. kabupaten Pandeglang

3. kabupaten Serang

4. Kabupaten Tangerang

5. Kota Cilegon

6. Kota Serang

7. Kota Tangerang

8. Kota Tangerang Selatan

Website Portal Provinsi DKI jakarta dan Banten

Provinsi DKI Jakata

Provinsi DKI Jakarta terdapat 6 (enam) Kabupaten atau kota yaitu :

– kota Administrasi jakarta Timur Ibu kotanya jatinegara

jakartatimur

http://timur.jakarta.go.id/

website portal jakarta timur berisi tentang profil wilayah yanga ada di jakrta timur dan profil wali kota jakarta timur dan juga terdapat informasi data, statistik, pelayanan, pariwisata

– Kota Administrasi Jakarta Barat Ibu kotanya Cengkareng

jakartabarathttp://barat.jakarta.go.id/v09/

website portal jakarta barat berisi tentang fasilitas, pelayanan dan kawasan unggulan yang berada di jakarta barat

– Kota Administrasi Jakarta Pusat Ibu kotanya Menteng

jakartapusat

http://pusat.jakarta.go.id/

website portal jakarat Pusat berisi tentang pemerintahan yanga da di jakarta pusat , informasi tentang wosata kuliner dan headline news jakarta pusat

– Kota Administrasi jakarta Selatan Ibu kotanya Pesanggrahan

jakartaselatan

http://selatan.jakarta.go.id/gkmvj/

website portal jakarta selatan berisi tentang statistik jumlah usaha kecil menengah dan statistik jumlah usaha dan pariwisata dan juga terdapat pelayanan dan pemerintahan.

– Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Ibu kotanya Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu utara

kepulauanseribu

http://kepulauanseribukab.bps.go.id/

website portal kepulauan seribu berisi tentang informasi badan pusat statistik kabupaten adminsitrasi kepulauan seribu

– Kota Administrasi jakarta utara ibu kotanya koja

jakut

http://utara.jakarta.go.id/srv3/

terdapat agneda daerah , instansi daerah dan perijinan-perijinan

Provinsi Banten

Provinsi Banten terdapat 8 (delapan) kabupaten/ kota yaitu :

– kabupaten lebak ibu kota rangkasbitung

lebak

portal

VISI :
Kab lebak menjadi daerah kondusif untuk berinvestasi yang berorientasi pada pembangunan perdesaan.

MISI :

1. Mewujudkan SDM Manusia Kab.Lebak yang produktif dan berdaya saing
2. Meningkatkan pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal
3. Mmmeningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah
4. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan
5. Meningkatkan efektifitas pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi

– kabupaten pandeglang ibu kota pandeglang

pandeglang

http://pandeglangkab.go.id/

Kepemimpinan di Pandeglang

Nama-nama Bupati Caringin/Menes masa jabatan 1827-2907, yaitu R.T. Mandoera Radja Djajanegara (1827-1840), R.T. Wiradidjaja (1840-1849), R.T.Koesoemanegara (1849-1849), R.T.Aria Adipati Soerjanegara (1849-1872), R.T. Dajanegara (1872-1883), R.T. Adipati Koesoemadiningrat (1883-1896), R.T. Soera Adiningrat (1896-1898) dan R. Soeria (1898-1908).

Sedangkan nama-nama Bupati Pandeglang masa jabatan dari tahun 1848 yaitu R.T. Aria Tjoncronegoro (1848-1849), R.T.Aria Natadiningrat (1849-1870), R.T. Pandji Gondokoesoemo I (1870-1870), R.T.Soetadindingrat (1870-1888), R.T.Abdul Gafoer Soerawinangoen (1888-1898), R.T.Soera Adiningrat (1898-1910), R.T. Mas Kanta Astrawijaya (1910-1914), R.T. Adipati Hasan Kartadiningrat (1914-1927), Rd. Aria Adipati Wiriaatmadja (1927-1927), Rd. Aria Adipati Soerja Djajanegara (1927-1941).

Selanjutnya, nama-nama Bupati Pandeglang pada era kemerdekaan, yaitu R.T. Mr. Djoemhana Wiraatmadja (1941-1945), K.H. Tb. Abdoelhalim (1945-1947), Mas Soedibjadjaja (1947-1948), Mas Djaja Rukmantara (1948-1949), Rd. Hola Sukmadiningrat (1949-1956) Rd. Moch. Noch Kartanegara (1956-1957), Rd. Lamri Suriaatmadja (1957-1957), Rd. Muhdas Suria Haminata (1957-1958), Rd. Harun (1958-1959), M. Ebby (1959-1961), Rd. Moch. Sjahra Sastrakusuma (1961-1964), Rd. Akil Achjar Mansjur (1964-1964), Rd. Syamsudin Natadisastra (1964-1968), Drs. Rd. Machfud (1968-1968), Drs. Karna Suwanda (1968-1973), Drs. H. Karna Suwanda (1973-1975), Drs. H. Karna Suwanda (1975-1980), Drs. Suyaman (1980-1985), Drs. H. Suyaman (1985-1990), H.M Zein, BA (1990-1995) Drs. H. Yitno (1995-2000), H.A. Dimyati Natakusumah, SH, MH (2000-2009), Drs. H. Erwan Kurtubi, MM (28 Oktober 2009 s/d November 2010), Asmudji HW memangku jabatan sebagai Penjabat Bupati (November 2010 s/d Maret 2011), dan Drs. H. Erwan Kurtubi, MM (Maret 2011 s/d Sekarang)

Sedangkan Drs. H. Erwan Kurtubi, MM memangku jabatan Bupati Pandeglang dimulai pada Maret 2011 s/d saat ini yang sebelumnya mendapat kepercayaan dari masyarakat melalui pemilihan langsung pertama kali dalam sejarah perpolitikan di Pandeglang sebagai wakil bupati pandeglang pada periode 2005-2009. Beliau merupakan Bupati yang ke 34 secara urutan periode, sedangkan secara berurutan nama merupakan Bupati Pandeglang yang ke 30. Hal ini disebabkan ada beberapa orang bupati yang menjabat lebih dari satu periode kepemimpinan.

di dalam website portal ini terdapat informasi tentang argobisnis, kumpulan peraturan di daerah kabupaten pandeglang

– kabupaten serang ibu kota ciruas

seranghttp://serangkab.go.id/

STRUKTUR PEMERINTAHAN

Kecamatan (Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan Kabupaten Serang):

1. Kecamatan Kramat Watu Meliputi 15 Desa
2. Kecamatan Waringin Kurung Meliputi 11 Desa
3. Kecamatan Bojonegara Meliputi 10 Desa
4. Kecamatan Pulo Ampel Meliputi 9 Desa
5. Kecamatan Ciruas Meliputi 17 Desa
6. Kecamatan Kragilan Meliputi 14 Desa
7. Kecamatan Pontang Meliputi 15 Desa
8. Kecamatan Tirtayasa Meliputi 14 Desa
9. Kecamatan Tanara Meliputi 9 Desa
10. Kecamatan Cikande Meliputi 12 Desa
11. Kecamatan Kibin Meliputi 9 Desa
12. Kecamatan Carenang       . Meliputi 10 Desa
13. Kecamatan Binuang Meliputi 7 Desa
14. Kecamatan Petir Meliputi 14 Desa
15. Kecamatan Tunjung Teja Meliputi 9 Desa
16. Kecamatan Baros Meliputi 14 Desa
17. Kecamatan Cikeusal Meliputi 16 Desa
18. Kecamatan Pamarayan Meliputi 9 Desa
19. Kecamatan Kopo Meliputi 10 Desa
20. Kecamatan Jawilan Meliputi 9 Desa
21. Kecamatan Ciomas Meliputi 11 Desa
22. Kecamatan Pabuaran Meliputi 8 Desa
23. Kecamatan Padarincang Meliputi 14 Desa
24. Kecamatan Anyer Meliputi 11 Desa
25. Kecamatan Mancak Meliputi 14 Desa
26. Kecamatan Cinangka Meliputi 14 Desa
27. Kecamatan Gunung Sari Meliputi 7 Desa
28. Kecamatan Bandung Meliputi 8 Desa
29. Kecamatan Lebak Wangi Meliputi 10 Desa
JUMLAH DESA : 330 Desa

– kabupaten tangerang ibukota tigaraksa

tangerang

http://tangerangkab.go.id/

Tahukah Anda? Masyarakat Kabupaten Tangerang termasuk masyarakat yang dinamis dan gemar akan kesenian. Beberapa kesenian yang berkembang sampai saat ini adalah Seni Musik Gambang Keromong dan Tari Krecek yang merupakan tarian pergaulan yang banyak berkembang di kawasan Teluknaga dan Kosambi.

Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Tangerang mencapai 2,83 juta orang, terdiri dari 1,45 juta laki-laki dan 1,38 juta perempuan. Persentase penduduk Tangerang pada tahun 2010 mencapai 27 persen dari total penduduk Banten yang  berjumlah 10,63 juta orang. Bila dibandingkan dengan kabupaten lainnya, Tangerang adalah kabupaten dengan populasi tertinggi pertama di Banten, diikuti Kota Tangerang (17 persen), Serang (13 persen), Kota Tangsel (12 persen), Lebak (11 persen), Pandeglang (11 persen), Kota Serang (5 persen) dan terendah Kota Cilegon (4 persen).

Laju pertumbuhan penduduk Kabupat en Tangerang pertahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 3,77 persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan penduduk Banten yang hanya 2,78 persen per tahun.  Dengan luas wilayah Kabupaten Tangerang sekitar 959,61 kilo meter persegi yang didiami oleh 2.834.376 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Tangerang adalah sebanyak 2.954 orang per kilo meter persegi.

– kota cilegon

cilegonhttp://cilegon.go.id/

Perkembangan Pemerintahan di Cilegon

Perkembangan Pemerintahan Berdasarkan pasal 72 ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, Cilegon sudah memenuhi persyaratan dibentuknya Kota Administratif. Atas usul Pemerintah Daerah Tingkat II Serang No.86/Sek/Bapp/VII/84 tentang usulan pembentukan Kota Administratif Cilegon dan atas pertimbangan yang obyektif, maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1986 tanggal 17 September 1986, tentang Pembentukan Kota Administratif Kota Cilegon. Juga ditetapkan luas Kota Cilegon adalah 17.550 Ha yang meliputi 3 (tiga) wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Pulo Merak, Ciwandan, Cilegon dan 1 (satu) Perwakilan Kecamatan Cilegon di Cibeber. Sedangkan Kecamatan Bojonegara masuk wilayah kerja pembantu Bupati Wilayah Kramatwatu

– kota serang

kotaserang

http://www.serangkota.go.id/

Kota Serang adalah wilayah baru hasil pemekaran, Kab Serang Provinsi Banten. Sebagai ibukota provinsi, kehadirannya adalah sebuah konsekuensi logis dari keberadaan Provinsi Banten. Terdiri dari 5 (enam) kecamatan yaitu; Kecamatan Serang, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Walantaka, Kecamatan Curug, Kecamatan Cipocokjaya dan Kecamatan Taktakan, Kota Serang memiliki luas wilayah 266,77 km’ dengan jumlah penduduk sekitar 523.384jiwa dan Batas wilayah. Sebelah Utara yaitu Teluk Bantery Sebelah Timur yaitu Kec. Pontang, Kec. Ciruas dan Kec. Kragilan Kab. Serang, Sebelah Selatan yaitu Kec. Cikeusal, Kec. Petir dan Kec. Baros Kab. Serang, serta Sebelah Barat yaitu Kec. Pabuaran, Kec. Waringin Kurung dan Kec. Kramatwatu Kab. Serang. Dari 6 (enam) kecamatan tersebut terdiri dari 20 Kelurahan dan46 Desa. Kota ini diresmikan pada tanggal 2 November 2007 berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang, setelah sebelumnya RUU Kota Serang disahkan pada 17 Juli2007 kemudian dimasukan dalam lembaran Negara Nomor 98 Tahun 2007 dan tambahan lembaran Negara Nomor 4748, tertanegal 10 Agustus 2007. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam mempercepat terwujudnya Pemerintahan Kota Serang telah mempersiapkan empat kelompok kerja (Pokja) yang akan bekerja sebelum ditetapkannya Penjabat Walikota Serang. Keempat pokja tersebut terdiri dari Pokja Personil, Pokja Keuangarg Pokja Perlengkapanya dan Pokja Partai Politik

i have more planing for my future

Assalamualikum,

Ini adalah blog pertama yang saya buat ,seumur hidup baru pertama kali ini loh buat blog , karna memang saya gak suka baca dan gak suka nulis ,maka nya otak saya bisa di bilang pas-pasan , alasan saya buat blok bukan karna saya udah tobat untuk suka baca dan menulis tapi karna ada perlombaaan buat blogger dan salah satu dosen saya di kampus  janji klo kita-kita ikutan lomba dapet 5 point untuk mata kuliah yang beliau ajarkan syukur-syukur bisa juara satu dapet 10 point dan dapat uang Rp.700.000,00 , kan lumayan buat shoping ke mall hehehe.

Oh ya saya belom ngenalin diri nih , nama susilawati panggilan terserah deh mau panggil apa soal nya dri jaman SD sampe kuliah nama panggilannya beda-beda waktu SD di panggil susila , SMP di panggil susilo SMA di panggil susi dan kuliah ada yang manggil sila ada juga yang panggil wati ,kalo di rumah sih di panggil wati, lahir 11 novenber 1992  saya tumbuh besar dari keluarga yang sangat sederhana tapi Alhamdulillah sampai saat ini saya bisa kuliah di yarsi yg katanya gedung kampusnya yang kece abis , saya anak ke 7 dari 7 bersaudara . oke cukup perkenalannya sebenernya masih banyak cerita tentang kehidupan saya yang pengen banget di tulis tapi berhubung perlombaan ini ga da tema “Curhat yuk” jdi saya skip aja ya .

di perlombaan ini saya pilih tema menggapai angan dan cita di FTI yarsi kenapa saya pilih tema ini karna dua tema yang lainnya gak cocok dengan saya, contoh tema yang gak cocok banget sama saya membangun karakter dan semangat kekeluargaan di FTI yarsi , di yarsi gak ada satupun kegiatan yang saya ikutin , padahal ada segudang UKM yang di sediain sama yarsi tapi saya gak minat untuk ikut satu UKM pun karna memang saya orangnya pemalas sedangkan untuk membangun semangat kekeluargaan itu kita harus banyak relasi , di fakultas TI pun saya gak aktif dengan kegiatannya contoh kegiatan SEMA saya cuman jadi tim hore aja , kalo tuk tema aku kamu di FTI yarsi sebener nya sih saya punya cerita tentang itu dulu banget waktu saya semester satu tapi gak seru ah karna cerita cinta kita hanya sesaat hahaha

Oke kita mulai cerita tentang  menggapai angan dan cita di FTI yarsi , tahu kah kalian susilawati yang pemalas, tidak suka membaca dan menulis mempunyai otak yang pas-psan nilai IPnya pun tidak cukup memuaskan ternyata di balik itu semua dia mempunyai angan dan cita-cita untuk kehidupan dia kelak ,dia sadar akan cita-cita nya itu jika ingin menjadi kenyataan dia harus berkerja keras dan menghilangkan sifat pemalasnya.

Saat ini sih saya sudah mulai sadar bahwa kalo sikap saya gak berubah cita-cita ini ga akan menjadi kenyataan , ada dua hal yang membuat saya bangkit untuk mengejar cita-cita ,  Hal pertama adalah saat ini saya kerja di klinik dental gigi setiap sabtu dan minggu saya kerja jadi asisten , “asisten” itu mungkin bahsa halusnya, bahasa kasarnya “pembantu” karna setiap kerja saya harus nyapu dan ngepel klinik, nyuci alat-alat di klinik belom lagi saya di suruh-suruh sma atasan, terkadang juga saya dimarahin kalo kerja saya lelet atau salah saat itu lah saya berfikir setelah saya lulus kuliah dan mendapatkan gelar S1 saya gak akan mau lagi di suruh-suruh orang, saya harus sukses saya gak mau lagi di bos in atau menjadi bos saya mau jadi leader , ini lah perbedaan antara bos dan leader

Screenshot_2013-05-02-18-09-04-1

(9gag.com)

Tapi di balik itu semua saya sangat bersyukur bisa kuliah sambil kerja , saya bisa merasakan bagaimana rasanya cari uang dengan hasil keringat kita sendiri ,ternyata uang hasil jerih payah kita sendiri dengan uang yang di kasih sama orang tua itu beda kalo uang hasil kita sendiri kita sayaaaaangg banget untuk di belikan hal-hal yang gak penting dan kalo kita beli sesuatu dengan hasil jerih payah kita, kita bisa ngejaga dan merawatnya baik-baik.saya juga semenjak kerja sangat rajin  menabung pengalaman seperti ini buat pelajaran untuk masa depan saya kelak.

Hal yang ke dua yang  gak akan saya pernah lupakan dan membangkitkan semangat saya untuk menggapai cita-cita adalah kata-kata bapak saya, beliau waktu itu sempet sakit prostat  dan kata dokter memang di haruskan untuk di oprasi, sebelum bapak masuk ruang oprasi beliau sempet ngomong pada saya “ nak kalau bapak meninggal maafin bapak karna bapak gak punya harta lebih untuk di wariskan ke kamu bapak cuman bisa biayain kamu sekolah dan sampai saat ini bapak masih sanggup untuk biayain kamu kuliah anggap aja ilmu yang kamu dapat dari kuliah kamu itu warisan dari bapak yah nak kuliah yang rajin supaya ilmunya bermanfaat dan barakah” saat itu saya meneteskan air mata dan berdoa “ ya allah jika engkau memberikan kesempatan orang tua ku untuk hidup lebih lama lagi , izinkan hamba untuk membahagiakan beliau sebelum beliau meninggalkan hamba” .

Dan Alhamdulillah oprasi berjalan dengan lancar walupun saat ini bapak gak sesehat dulu tapi saya bersyukur bapak bisa pulang dan mungkin ini lah kesempatan yang di kasih sama allah untuk saya bisa memebahagiakan kedua orang tua. Tapi keinginan bapak dengan cita-cita saya berbentrokan kita gak sejalan , beliau ingin anaknya bisa kerja di perusahaan yang setiap bulannya pasti mendapatkan gaji dan punya hari libur setiap minggunya beliau ingin melihat anaknya setiap pagi berangkat kerja dengan menggunakan pakaian yang rapih padahal cita-cita saya ingin menjadi wiraushawan yang bisa meneruskan dan mengembangkan usaha bapak dengan ilmu yang saya dapat di FTI yarsi , usaha bapak menjual dan membeli barang-barang bekas atau besi tua ke pabrik-pabrik yang membutuhkannya dan menjual gas oxygen. saya sempat berbicara dengan bapak “ wati mau terusin usaha bapak yah “ lalu bapak jawab “ buat apa kamu kuliah kalo cuman mau kerja seperti bapak , bapak saja gak usah sekolah bisa kerja seperti ini” .

dengan jawaban seperti itu berarti bapak gak setuju dengan apa yang saya inginkan , dan saya yakin setiap pekerjaan apapun kalo orang tua kita gak merestuinya allah tidak akan memperlancar pekerjaan kita ,jadi rencana saya untuk masa depan saya adalah belajar yang rajin di kampus maupun di rumah , lawan rasa malas, kerjakan tugas kuliah , dan pastinya berdoa agar ilmu yang di dapat selama saya kuliah bermanfaat dan barakah , setelah lulus kuliah saya mau akan mewujudkan keinginan bapak kerja di perusahaan, mungkin dengan seperti ini orang tua saya bisa bahagia dan seiring berjalannya waktu saya ingin diam-diam belajar bagaimana system jual beli besi tua setelah saya punya modal usaha dari berkerja di perusahaan rencana saya ingin membuka cabang kios gas oxygen di beberapa tempat dan saya berharap setelah saya lulus dari yarsi saya bisa buat web , jadi saya juga bisa berdagang di dunia maya , itu lah cita-cita sederhana saya , karna saya juga sadar seandainya saya punya cita-cita menjadi programmer sepertinya gak akan tercapai. Tapi dengan cita-cita yang sederhana ini insya allah jika kita berusaha untuk menggapai nya suatu saat nanti cita-cita kita akan menjadi suatu kebanggan buat diri kita sendiri dan mungkin orang lain juga akan bangga terhadap kita.